Langgam Kuala Cinta
Langgan Kuala Cinta
: variasi bebas legenda putri tujuh
: variasi bebas legenda putri tujuh
Bagai
si empang kuala di sarang umai, aku melihat kilau tubuhmu
serupa
duyung tersuruk di lubuk. kaukah si mayang sari, mayang mengurai?
mendendangkan
pantun di bawah purnama, bibir delima, kulit sutera
ohoi…
hatiku berkecai di hulu sungai
tersebab
serumpun bunga tanjung menetak jantung
Lupakan
tepak sirih, gambir, pinang, dan seserpih masa lalu
aku
akan mencintaimu tanpa muslihat, gendam, nujuman
dengarlah
dara cik sima! sumpahku telah berakar di hutan pinangan
bersama
rambutmu yang menjuntai di rimbun bakau
hatiku
galau, hatiku risau, cintaku
Jangan
biarkan selat memerah oleh darah, dirajam amarah
karena
tiga purnama tak cukup menghanyutkan cintaku
di
sungaimu yang dipenuhi buluh perindu
sampai
kau dengar langgam angin yang bertiup dari hulu
mengabarkan
segala kisah tentang pangeran gelisah
Akan
kulayari tujuh laut, tujuh pulau, sampai ke langit tujuh
untuk
menemukan jiwamu, cintaku. tanpa pedang dan kelewang
lalu
membawanya ke gua-gua tempat para dewa melabuhkan murka
agar
kembali menyatu dengan tubuhmu yang kaku
tersebab
air mata telah menggarami duka rindu
Aku
akan bertandang lagi, tanpa genderang perang
sebab
di hulu umai, perahuku ingin melayari rahimmu sampai ke muara
tempat
kita menghanyutkan segala murka karena cinta
2007/2011
*Legenda
putri tujuh adalah cerita asmaradana yang berkembang pesisir Riau, tentang
asmara tak terbalas seorang Pangeran Empang Kuala yang menyebabkan perang dan
kematian tujuh putri kerajaan Seri Bunga Tanjung. Puisi ini merupakan variasi
dan antitesis dari cerita tersebut.
Pelayaran
Sumpah
:variasi amukti palapa
Lelaki
bersumpah di lautan rempah, perahu gerabah
dan layar badai. menuju matahari terbit dan terbenam
ke laut paling dalam. sedalam titah menyatukan angin dan pulau-pulau
yang dikendarai raja-raja, dengan seribu tahta dan mahkota.
juga nujuman buah maja yang tumbuh di setiap mimpinya.
dan layar badai. menuju matahari terbit dan terbenam
ke laut paling dalam. sedalam titah menyatukan angin dan pulau-pulau
yang dikendarai raja-raja, dengan seribu tahta dan mahkota.
juga nujuman buah maja yang tumbuh di setiap mimpinya.
Melewati
pantai paling sepi, sungai darah, hutan kematian
dan air hujan menjadi begitu anyir. bulan kesepian mengitari
setiap persinggahan, pertarungan dan kemenangan.
“jangan pulang Mada, sebelum kausatukan setiap selat
dan kautancapkan bendera di semenanjung”
dan air hujan menjadi begitu anyir. bulan kesepian mengitari
setiap persinggahan, pertarungan dan kemenangan.
“jangan pulang Mada, sebelum kausatukan setiap selat
dan kautancapkan bendera di semenanjung”
Teruslah
menabuh gendang, sampai burung-burung
tertundukkan peluit gading, bau kemenyan dan mendung
sepanjang pelayaran. sauh yang tertancap mulai tumbuh menjadi
ikan-ikan dan berharap mengaramkan perahumu.
di samudera paling jauh, hingga matahari benar-benar terbenam
dan sumpahmu kian lebam, kenangan pada kampung halaman
hutan-hutan maja yang merimbun dendam.
tertundukkan peluit gading, bau kemenyan dan mendung
sepanjang pelayaran. sauh yang tertancap mulai tumbuh menjadi
ikan-ikan dan berharap mengaramkan perahumu.
di samudera paling jauh, hingga matahari benar-benar terbenam
dan sumpahmu kian lebam, kenangan pada kampung halaman
hutan-hutan maja yang merimbun dendam.
Pulanglah
Mada, rempahmu telah menua.
mengelupas dari lipatan peta nusantara, setelah beribu purnama melalimkan sejarah. di prasasti-prasasti
yang kaulayari dengan delapan angin, yang berhulu
di rahim ibumu
2007/2011
mengelupas dari lipatan peta nusantara, setelah beribu purnama melalimkan sejarah. di prasasti-prasasti
yang kaulayari dengan delapan angin, yang berhulu
di rahim ibumu
2007/2011
Kampung 2.0
Berapa
bandwith lagi yang kau perlukan?
untuk
membangun perkampungan
di
bukit-bukit silikon
setelah
ladang dan hutan
tak
nyaman lagi ditinggali
Anak-anak
menggembala pokemon
sambil
belajar menjadi pahlawan
di
negeri fantasi
membangun
mimpi
dengan
ilusi
Gadis-gadis
berdandan
di photoshop
sambil
ngerumpi online
mencari
kenalan
berbagi
sedu sedan
Mereka
berkencan
di
telepon genggam
dan
mencari selingkuhan
di
ruang bualan
selama
24 jam
Cukupkah
satu gigabyte?
untuk
membangun rumah
yang
sangat luas
tanpa
batas
dengan
segala fasilitas
Di
perkampungan ini
semua
bisa menjadi raja
bahkan
iblis
yang
menebar virus
dari
hardisk ke hardisk
Riuhnya
kampung
tergantung
server dan sinyal
dan
irama kompang
terdengar
sumbang
saat
telinga menjadi virtual
Bayi-bayi
menyusu pada motherboard
sebab
ibunya sibuk di facebook
tak
perlu lagi menanak nasi
semua
ada di mesin pencari
semua
bisa dicari
2011
No comments
Post a Comment